Header Ads

4 Hal yang Harus Dimiliki NU di Semua Tingkatan

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI), setidaknya ada 84 juta lebih jumlah nahdliyin di seluruh Indonesia. Besarnya anggota hendaknya diimbangi dengan soliditas organisasi.

Terkait hal ini, KH Said Aqil Siroj mengingatkan hal tersebut pada perhelatan Sukses Muktamar ke-33 NU di parkir utara kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu (14/3) lalu di hadapan gubernur dan wakil gubernur, kapolda, pangdam, PWNU dan PCNU se-Jawa Timur serta masyarakat luas.

"Namun untuk bisa menjadi jam'iyah atau organisasi yang solid, maka ada 4 hal yang harus dimiliki NU di semua tingkatan," kata Kiai Said yang hadir bersama Ketua Panitia Nasional Muktamar, H Imam Aziz.

Prasyarat pertama adalah komposisi kepengurusan harus proporsional dan profesional. "Jangan sampai memberikan jabatan kepada orang yang tidak memiliki kemampuan serta tidak mengetahui persoalan," tandas Kang Said, sapaan akrabnya.

Karena itu Kiai Said mengajak kepada semua pengurus untuk mulai meninggalkan model rekruitmen pengurus atas dasar sungkan dan kepantasan. "Bukan kualitas menyeluruh, yang seharusnya menjadi dasar," pesan Kiai Said.

Persyaratan kedua adalah harus transparan dan terbuka. "Open menejemen khususnya dalam hal keuangan harus menjadi hal yang tidak terhindarkan dalam kepengursan NU," ungkapnya. 

Hal ketiga yang harus dikuasai oleh NU adalah bekerjasama dengan siapa saja. "Silakan bekerjasama dengan pemerintah, dewan, perusahaan swasta, aparat keamanan dan siapa saja asalkan positif," tandas Kiai Said.

Sedangkan yang keempat adalah, pengurus NU di semua tingkatan harus memiliki tanggungjawab. Dengan jaringan organisasi dari mulai PBNU hingga kepengurusan ranting, maka tanggungjawab harusnya menjadi bagian tidak terpisahkan bagi para pengurus di berbagai tingkatan.

KH Said Aqil Siroj hadir memberikan pengarahan dalam kegiatan ini sebagai upaya sosialisasi Muktamar ke-33 NU di Jombang pada awal Agustus mendatang. Acara ini juga dimeriahkan pementasan wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono. (NUOnline)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.