Header Ads

Pesan Ketum PBNU untuk IPNU yang Kini Berusia 61 Tahun

Jakarta, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sudah melahirkan banyak kader yang berhasil menerima amanat, baik di masyarakat maupun pemerintahan. Amanat itu harus dijaga dan dilanjutkan organisasi pelajar NU yang kini memasuki usia 61 tersebut.

“Harapan saya ke depan, IPNU lebih berkualitas lagi,” kata kiai yang pernah aktif di IPNU di Kecamatan Palimanan, Cirebon, sekitar tahun 1965 tersebut kepada NU Online di ruangannya, PBNU, Jakarta, Selasa (24/2) seperti di lansir laman NU Online.

Kiai Said berpesan supaya IPNU ke depan tidak hanya berkembang di madrasah saja, apalagi hanya hidup di Lembaga Pendidikan Ma’arif, melainkan harus mengembangkan sayap ke sekolah-sekolah umum di SMP dan SMA.

Kemudian, kata Kiai yang akrab disapa Kang Said ini, IPNU jangan hanya bicara masalah keagamaan saja, tapi sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. IPNU Harus memiliki variasi kader di berbagai sekolah umum.

Sebagai banom termuda di NU, Kang Said juga berpesan supaya IPNU tetap menjaga jati diri Ahlussunah wal Jamah NU yang santun dan berwawasan kebangsaan. “Tunjukkan bahwa IPNU adalah kelompok yang berhasil mensinergikan kebangsaan dan keislaman,” pesannya.

Agama tanpa nasionalisme, kata dia, belum tentu bisa mempersatukan umat. Contohnya di Afganistan dan Somalia. Mereka negara Islam tapi perang terus. Sebaliknya, jangan sampai menjadi nasionalisme yang liberal.

Terakhir, ia meminta IPNU supaya tidak akan tergilas globalisasi, tapi juga jangan menghindarinya. “Mari kita tingkatkan konsolidasi organisasi. Isi masa muda dengan pelatihan-pelatihan, dan segala kreativitas yang positif,” pungkasnya. (NU Online)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.