Pancasila wujud pemersatu Bangsa
Banyak organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan di Indonesia yang mengaku dirinya merupakan Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan mengaku dirinya yang paling benar.
Namun dikatakan Muhammad Royani, pengurus GP Ansor Sukorejo, Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang dimiliki organisasi satu dengan organisasi yang lain jelas mempunyai perbedaan. Oleh karenanya, masyarakat juga harus mampu memilah mana yang benar-benar Aswaja dan mana yang bukan.
“Semua gerakan dan organisasi keagamaan mengaku memperjuangkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, namun bukan berarti semuanya sama.” Ujarnya dalam forum Sosialisasi GP Ansor dan IPNU-IPPNU di TPQ NU Dusun Brajan, Desa Gentinggunung, Kecamatan Sukorejo, beberapa waktu lalu.
Nahdlatul Ulama, lanjut Royani, memiliki peran penting dalam sejarah merdekanya Indonesia. Banyak tokoh-tokoh NU yang menjadi pelopor dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dari para penjajah.
Sebut saja KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim, dan lain sebagainya.
“Republik ini berdiri atas dasar Pancasila. Jadi kalau ada yang mau menghapus Pancasila, maka siap melawan Nahdlatul Ulama. Karena Pancasila ada karena campur tangan para pendiri NU.” Tandas Alumni IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Keberagaman budaya dan tradisi yang ada di Indonesia merupakan contoh dari Pancasila. Namun bukan berarti Pancasila bisa dikatakan seperti Tuhan.
“Bisa ndak kita katakan bahwa Pancasila itu Tuhan? Jelas Tidak bisa. Pancasila hanya sebagai ideologi pemersatu Bangsa.” Tutup Royani. (Skn/g)
Post a Comment